Selasa, 02 Februari 2016

MAKALAH SOSIOLOGI BEBAS DI KALANGAN REMAJA



KATA PENGANTAR         :
Bismillahirahmanirahim.
Dengan menyebut nama ALLAH Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kami panjatkan puji syukur atas kehadirat ALLAH Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas MAKALAH SOSIOLOGI yang diberikan oleh guru kami Bapak Poenimin S.Pd dengan sederhana dan sebaik-baiknya.
Adapun makalah ini menjelaskan tentang PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN REMAJA yang sebagaimana ada pada materi Sosiologi bab1 kelas X ini. Dan kami pun telah usahan dengan semaksimal mungkin, dan tentunya dengan bantu berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
            Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat banyak sekali kekurangannya, karena pengalaman kami yang sangat kurang.Oleh karena itu, kami mohon kepada pembaca untuk mau memberikan masukkan yang bersifat membangun dan dapat menyempurnakan makalah kami.
            Harapan kami pun,  makalah ini dapat dipergunakan sebagai acuan petunjuk bagi para pembaca. Serta dapat membantu menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman si pembaca, sehingga dapat memperbaiki isi maupun bentuk makalah ini dengan kedepannya makalah ini dapat lebih baik.










                     DAFTAR ISI                        
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG................................................................................................ 3
BAB II
PERMASALAHAN
2.1  RUMUSAN MASALAH............................................................................................ 4
2.2  TUJUAN....................................................................................................................... 4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1  PENGERTIAN PERGAULAN................................................................................. 5
3.2  PENGERTIAN REMAJA......................................................................................... 5
3.3  PENGERTIAN PERGAULAN BEBAS.................................................................. 7
3.4  FAKTOR PENYEBAB PERGAULAN BEBAS..................................................... 7
3.5  PENGARUH TERJADINYA PERGAULAN BEBAS.......................................... 8
3.6  CIRI-CIRI PERGAULAN BEBAS......................................................................... 11
3.7 SOLUSI UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH PERGAULAN           BEBAS      12
BAB IV
PENUTUP
4.1  KESIMPULAN........................................................................................................... 14
4.2  SARAN......................................................................................................................... 14



BAB  I
PENDAHULUAN

1.1     LATAR BELAKANG
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda zaman sekarang yang terjerumus ke dalam lembah perzinahan (Free sex).Hal ini disebabkan terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas pergaulan antara pria dan wanita.Disamping itu didukung oleh arus modernisasi yang telah mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita yang mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat.Kita telah mengetahui bahwa sebagian besar bangsa barat adalah bangsa sekuler, seluruh kebudayaan yang mereka hasilkan jauh dari norma-norma agama.Hal ini tentunya bertentangan dengan budaya Indonesia yang menjujung tinggi nilai agama dan pancasila.Tidak ada salahnya jika kita mengatakan pacaran adalah sebagian dari pergaulan bebas.Saat ini pacaran sudah menjadi hal yang biasa bahkan sudah menjadi kode etik dalam memilih calon pendamping.Fakta menyatakan bahwa sebagian besar perzinahan disebabkan oleh pacaran.
Latar belakang kami membuat laporan ini adalah ingin mengetahui bahayanya pergaulan bebas di kalangan remaja pada zaman yang modern ini.Dan kenapa para remaja dapat melakukan hal tersebut.Dan uraian diatas ini membuktikan betapa hancurnya moralitas dikalangan remaja.








BAB II
PERMASALAHAN

2.1            RUMUSAN MASALAH
2.1.1       Apa Pengertian dari Pergaulan ?
2.1.2       Apa Pengertian Remaja?
2.1.3       Apa Pengertian Pergaulan bebas?
2.1.4       Apa Faktor Penyebab Pergaulan Bebas?
2.1.5       Apa Pengaruh Terjadinya Pergaulan Bebas?
2.1.6       Apa Ciri-Ciri Dari Pergaulan Bebas?
2.1.7       Bagaimanakah Solusi Mencegah Pergaulan Bebas?

2.2            TUJUAN
2.2.1       Untuk mengetahui pengertian pergaulan
2.2.2       Untuk mengetahui pengertian Remaja
2.2.3       Untuk mengetahui pengertian pergaulan bebas
2.2.4       Untuk mengetahui Faktor Penyebab Pergaulan bebas
2.2.5       Untuk Mengetahui pengaruh terjadinya Pergaulan Bebas
2.2.6       Untuk mengetahui ciri-ciri dari Pergaulan Bebas
2.2.7       Untuk Mengetahui Solusi Mencegah Pergaulan Bebas









BAB III
PEMBAHASAN

3.1     PENGERTIAN PERGAULAN
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan  individu,dapat juga oleh individu dengan kelompok.Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain.Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu.
Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif.Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.

3.2     PENGERTIAN REMAJA
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992).Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.
 Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja adalah: masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis,kognitif,dansosial-emosional.
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18–21 (Deswita,2006:192).
Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik,maupun psikologis.Masa remaja merupakan masa yang sangat penting, sangat kritis dan sangat rentan, karena bila manusia melewati masa remajanya dengan kegagalannya, dimungkinkan akan menemukan kegagalan dalam perjalanan kehidupan pada masa berikutnya. Sebaliknya bila masa remaja itu diisi dengan penuh kesuksesan, kegiatan yang sangat produktif dan berhasil guna dalam rangka menyiapkan diri untuk memasuki tahapan kehidupan selanjutnya, dimungkinkan manusia itu akan mendapatkan kesuksesan dalam perjalanan hidupnya.Dengan demikian, masa remaja menjadi kunci sukses dalam memasuki tahapan kehidupan selanjutnya.
Masa remaja dimulai dari saat sebelum baligh dan berakhir pada usia baligh. Oleh sebagian ahli psikologi, masa remaja berada dalam kisaran usia antara 11-19 tahun. Adapula yang mengatakan antara usia 11-24 tahun. Selain itu, masa remaja merupakan masa transisi (masa peralihan) dari masa anak-anak menuju masa dewasa, yaitu saat manusia tidak mau lagi diperlakukan oleh lingkungan keluarga dan masyarakat sebagian anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisik, perkembangan psikis (kejiwaan), dan mentalnya belum menjukkan tanda-tanda dewasa. Pada masa ini (masa remaja), manusia banyak mengalami perubahan yang sangat fundamental dalam kehidupan baik perubahan fisik dan psikis (kejiwaan dan mental). (Menurut Abdul, hal : 2, 2009).

3.3     PENGERTIAN PERGAULAN BEBAS
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship).Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM.
Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini. Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar , pergaulan bebas diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar.

3.4     FAKTOR PENYEBAB PERGAULAN BEBAS
3.4.1  FAKTOR DARI ORANG TUA
Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah.System komunikasi, pengaruh media masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi di berbagai bidang dengan cepat memepengaruhi anak-anak kita.Budaya hidup kaum muda masa kini, berbeda dengan jamanpara orang tua masih remaja dulu.Pengaruh pergaulan yang datang dari orang tuadalam era ini.
3.4.2  FAKTOR AGAMA DAN IMAN
Ini adalah faktor utama yang menyebabkan mereka melakukan perbuatan yang melenceng tersebut, dikarenakan mereka tidak memahami betul agamanya. Bahkan semua agama pun tidak di ijinkan untuk umatnya melakukan tindakan-tindakan tidak senonoh berikut, dan walaupun anda sudah mengenal agama anda dan anda tau dosa apa yang anda terima jika anda melakukannya tapi iman anda tidak kuat, itu sama saja bohong.
3.4.3  FAKTOR PENGETAHUAN
Faktor pengetahuan yang rendah dan rasa ingin tau yang tinggi inilah yang berbahaya, jika anda sudah tau dampak-dampak pergaulan bebas mungkin anda berpikir-pikir untuk melakukan hal tersebut.

3.5        PENGARUH TERJADINYA PERGAULAN BEBAS
3.5.1  PENGARUH DARI DALAM
Yang dimaksud pengaruh dari dalam adalah pengaruh yang timbul dari dalam jiwa remaja tersebut dalam mencari jati dirinya. Sifat remaja antara lain adalah selalu ingin mencoba hal – hal baru yang belum mereka rasakan, selain itu mereka selalu bereksperimen dengan hal – hal baru yang mereka temukan tersebut. Ditambah lagi jiwa muda mereka yang selalu meledak – ledak membuat mereka selalu memutuskan sesuatu hal tanpa memikirkan dengan matang mana yang baik dan mana yang buruk bagi mereka, begitu juga halnya dengan seks. Mereka selalu ingin mencoba dan tertantang untuk melakukan apa yang dimaksud dengan seks tersebut tanpa memikirkan dampaknya bagi mereka.
3.5.2  PENGARUH DARI LUAR
Kita sebagai orang timur dahulunya sangat menjaga tata krama dalam bergaul namun dengan masuknya budaya yang tanpa batas tata krama dan kesopanan membuat masyarakat dan remaja kita terpengaruh sehingga tanpa kita sadari tidak ada lagi batas antara kesopanan dan kebebasan.Hal tersebutlah yang mendorong kita untuk berbuat dan bertingkah laku layaknya kebudayaan – kebudayaan asing khususnya kebudayaan barat.Alangkah menyedihkan saat kita tahu bahwa banyak remaja – remaja kita yang terpengaruh oleh dari budaya orang tersebut.
3.5.3  PENGARUH DARI LINGKUNGAN
3.5.3.1      KELUARGA
Sebagai ruang lingkup terkecil, keluarga mempunyai peranan yang sangat mendasar dalam kehidupan kita termasuk remaja, seorang remaja yang kurang perhatian dari keluarga akan berbuat seenaknya tanpa takut dilarang, dimarah maupun dinasehati sehingga budaya– budaya atau apa saja yang mereka dapatkan di luar akan langsung mereka telan tanpa harus menyaring dan memilah–milah mana yang baik dan mana yang buruk bagi mereka dan sebaliknya remaja yang mendapatkan perhatian dari keluarga akan melangkah hati–hati dalam segala hal karena segala gerak–geriknya dinilai oleh orang tua, diawasi dan diperhatikan oleh orang tua remaja yang terlalu dikekang kebebasannya oleh orang tua jiwa mereka akan memberontak. Jika hal tersebut terjadi maka mereka (remaja) akan melakukan hal yang lebih dari yang kita (orang tua) takutkan.
Untuk itu perlunya kita tekankan kedisiplinan dan peraturan pada remaja tersebut dalam kehidupan keluarga dengan batasan – batasan yang terlalu mengekang mereka secara garis besar bisa kita katakan perhatian dan kasih sayanglah yang merupakan aspek terpenting dalam keluarga demi masa depan remaja tersebut.
3.5.3.2      TEMAN
Terkadang remaja lebih mempercayai teman dibanding kelarganya sendiri. Teman dianggap tempat yang paling mengerti dengan hati mereka (remaja), karena sesama teman mereka beranggapan akan lebih mudah berbicara, bergaul dan berinteraksi karena mereka merasa sejiwa, seusia dan berperasaan serta berpenilaian sama. Namun tidak semua teman yang bisa membawa kita ke jalan yang baik.Tidak sedikit teman yang malah menjerumuskan kita ke jalan yang buruk.
Seorang remaja yang memiliki temamn seorang penjahat akan mudah untuk menjadi penjahat juga. Seorang remaja yang memiliki teman yang pergaulannya bebas akan mudah terpengaruh bergaul bebas juga namun seorang remaja yang memiliki teman berakhlak serta berbudi luhur untuk berperilaku sama dengan temannya. Karena itu perlunya kita pandai – pandai dalam memilih teman.
3.5.3.3      SEKOLAH
Di sekolah para guru merupakan contoh atau tauladan bagi muridnya untuk itu perlunya sosok seorang guru yang bisa dijadikan contoh bagi mereka, seorang guru yang berpenampilan penuh kebebasan, berperilaku buruk, bertutur kata yang seenaknya dalam mengajar atau mempunyai pergaulan bebas di luar sekolah akan mudah di contoh oleh murid – muridnya dan begitu juga sebaliknya.
Berbicara soal disiplin di sekolah perlu sekali ditekankan kedisiplinan di sekolah tersebut. Contohnya dengan larangan berbaju dan bercelana ketat di sekolah, larangan penggunaan rok di atas lutut maupun larangan penggunaan make – up ke sekolah atau di sekolah. Larangan – larangn tersebut akan memperkecil dampak dari pengaruh pergaulan dan seks bebas. Remaja wanita merupakan subjek utama dalam pelanggaran – pelanggran seks, dari riset yang dilakukan para ahli di dunia 62% terjadinya seks bebas karena mudahnya wanita dirayu oleh pria (suka sama suka), 17% karena dipaksa oleh pasangan prianya, 10% karena tuntutan biaya hidupnya, 8% karena kriminalitas dan 3% karena disebabkan oleh narkotika.
Untuk itu seorang remaja wanita perlunya memiliki keimanan yang kuat agar tidak mudah dirayu oleh pasangan prianya atau jika perlu remaja wanita hendaknya memiliki keahlian bela diri untuk menanggulangi terjadinya pemaksaan dan memperkecil angka kejahatan seksual terhadap wanita.Perlu diketahui wanita adalah tiang negara apabila runtuh akhlak wanita di negara tersebut runtuh pulalah negara tersebut.Dan 75% penghuni neraka adalah wanita.
3.5.4  PENGARUH TEKNOLOGI
3.5.4.1      MEDIA MASSA
Pada masa kini banyak sekali beredar majalah-majalah, tabloid maupun surat kabar yang dengan bebas menampilkan gambar-gambar seronok, porno atau semi porno contohnya majalah playboy, ekstravaganza, tabloid hot, buah bibir, MOM Plus dan lain-lain. Dengan bebasnya majalah-majalah dan tabloid–tabloid tersebut memasang gambar atau cover yang semi porno atau setengah bugil khususnya gambar-gambar tubuh wanita berbikini, bergaun transparan, atau tubuh polos tanpa sehelai benang pun. Gambar-gambar atau artikel tersebut akan merangsang para remaja untuk dapat mencoba bagaimana jika itu nyata dan dapat mereka rasakan.
Majalah-majalah dan tabloid-tabloid yang berunsur ponografi tersebut tidak sulit untuk didapatkan oleh remaja-remaja karena dijual dengan bebas di pasaran.Entah apakah tidak ada larangan dari pemerintah tentang hal itu atau memang pemerintah menutup matanya.Hanya mereka yang tahu.
3.5.4.2      MEDIA ELEKTRONIK
Dengan berkembangnya teknologi elektronik yang pesat, berkembang pulalah pengetahuan remaja dalam segala hal termasuk pornografi yang mempengaruhi pergaulan dan kehidupan seks para remaja.VCD porno dengan mudah kita dapatkan di pasaran. Film – film yang mempertontonkan hubungan seks tersebut mempengaruhi otak remaja untuk mencoba hal-hal yang mereka lihat. Ditambah lagi film-film yang disiarkan televise-televisi yang mengandung unsur pornografi walapun kecil dan sanga mudah mempengaruhi para remaja.Plus perkembangan teknologi internet di komputer.Banyak sekali website-website porno yang dengan mudah bisa kita buka di internet.Hal-hal tersebut sangat berpengaruh sekali dalam kehidupan remaja khususnya dalam terjadinya pergaulan dan seks bebas di kalangan remaja.

3.6     CIRI-CIRI PERGAULAN BEBAS
·        Penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sexs bebasnya
·        Upaya mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara termasuk dari jalan yang haram dan keji
·        Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat
·        Rasa ingin tahu yang besar
·        Rasa ingin mencoba dan merasakan
·        Terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab yang dihadapi
·        Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, rasa malas, perubahan dalam keinginan, ingin menunjukkan eksistensi dan kebanggaan diri serta selalu ingin mencoba dalam banyak hal.
·        Kesukaran yang dialami timbul akibat konflik karena keinginannya menjadi dewasa dan berdiri sendiri dan keinginan akan perasaan aman sebagai seorang anak dalam keluarganya.
·        Banyak mengalami tekanan mental dan emosi
·        Terjerat dalam pesta hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain
3.7     SOLUSI UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH PERAULAN BEBAS
v Memperbaiki Cara Pandang
Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam kenyataan, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga bila ia mendapatkan kekecewaan dapat menghadapi dengan positif.
v Menjaga Keseimbangan Pola Hidup
Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat.
v Jujur Pada Diri Sendiri
Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri masing-masing.
v Memperbaiki Cara Berkomunikasi
Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat.
v Perlunya Remaja Berpikir Untuk Masa Depan
Yaitu remaja harus memiliki cita-cita ,dan dia harus memiliki keinginan yang kuat untuk mewujudkannya sehingga waktu sehari-harinya digunakan dengan bermaanfaat guna untuk mencapai cita-citanya di masa depan.
v Menanamkan Nilai Ketimuran
Kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan pentingnya nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai Keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran.
v Mengurangi Menonton Televisi
Televisi idealnya bisa menjadi sarana mendapatkan informasi yang mendidik dan bisa meningkatkan kualitas hidup seseorang.Namun, kenyataannya, saat ini harapan itu sangat jauh. Televisi kita terutama stasiun televisi swasta, mereka lebih banyak menampilkan acara hiburan, maupun sinetron-sinetron yang menawarkan nilai-nilai gaya hidup bebas, hedonis. Begitu juga beragam tayangan infotainment yang kadang menayangkan acara perselingkuhan, sex bebas di kalangan artis.
v Banyak Beraktivitas Secara Positif
v Sosialisasi Bahaya Pergaulan Bebas
Dikalangan muda, pergaulan bebas sering dilakukan karena bisa jadi mereka tidak tahu akibat yang ditimbulkannya.jadi sosialisasi pergaulan bebas sangat perlu .
v Menegakkan Aturan Hukum
Bagi yang bangga tersebut, tak ada hal lain yang bisa menghentikan selain adanya perangkat hukum dan aturan hukum yang bisa menjeratnya. Setidaknya sebagai efek jera. Yang demikian harus dirumuskan dan  dilaksanakan melalui hokum yang berlaku di negara kita. Langkah ini sebagai benteng terakhir untuk menyelamatkan anak-anak muda dari amoralitas karena perilaku pergaulannbebas yang lambat laun otomatis akan merusak bangsa ini. Demikian yang bisa saya sampaikan tentang pembahasan ini dengan berbagai bantuan sumber yang saya dapat.semoga bermanfaat dan kita semua sama-sama dapat mengurangi maraknya kasus pergaulan bebas di lingkungan kita.


















BAB IV
PENUTUP

4.1       KESIMPULAN
Pergaulan remaja yang bebas sebenarnya dikarenakan oleh segala macam perkembangan yang di salah artikan oleh remaja itu sendiri maupun lingkungannya.
Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif.Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.
Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18–21.
4.2       SARAN
Untuk para remaja, tinggalkanlah pengetahuan tentang segala perkembangan dengan tetap meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan untuk para orang tua, berikanlah yang terbaik pada anak remaja dengan tetap menjaga dan mengawasi tingkah lakunya.

1 komentar:

Rasikh Saifan mengatakan...

makalahnya strukturnya cukup terstruktur. Kunjungi juga blog saya di bawah ini:
Sumber Karya Tulis