KATA
PENGANTAR :
Bismillahirahmanirahim.
Dengan menyebut
nama ALLAH Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kami panjatkan puji syukur
atas kehadirat ALLAH Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya
kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas MAKALAH SOSIOLOGI yang
diberikan oleh guru kami Bapak Poenimin S.Pd dengan sederhana dan
sebaik-baiknya.
Adapun makalah
ini menjelaskan tentang PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN REMAJA yang sebagaimana ada
pada materi Sosiologi bab1 kelas X ini. Dan kami pun telah usahan dengan
semaksimal mungkin, dan tentunya dengan bantu berbagai pihak. Untuk itu tidak
lupa kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun
tidak lepas dari semua itu, kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat
banyak sekali kekurangannya, karena pengalaman kami yang sangat kurang.Oleh
karena itu, kami mohon kepada pembaca untuk mau memberikan masukkan yang
bersifat membangun dan dapat menyempurnakan makalah kami.
Harapan
kami pun, makalah ini dapat dipergunakan
sebagai acuan petunjuk bagi para pembaca. Serta dapat membantu menambah ilmu pengetahuan
dan pengalaman si pembaca, sehingga dapat memperbaiki isi maupun bentuk makalah
ini dengan kedepannya makalah ini dapat lebih baik.
DAFTAR
ISI
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................ 3
BAB II
PERMASALAHAN
2.1 RUMUSAN MASALAH............................................................................................ 4
2.2 TUJUAN....................................................................................................................... 4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 PENGERTIAN PERGAULAN................................................................................. 5
3.2 PENGERTIAN REMAJA......................................................................................... 5
3.3 PENGERTIAN PERGAULAN BEBAS.................................................................. 7
3.4 FAKTOR PENYEBAB PERGAULAN BEBAS..................................................... 7
3.5 PENGARUH TERJADINYA PERGAULAN BEBAS.......................................... 8
3.6 CIRI-CIRI PERGAULAN BEBAS......................................................................... 11
3.7 SOLUSI UNTUK
MENYELESAIKAN MASALAH PERGAULAN
BEBAS 12
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN........................................................................................................... 14
4.2 SARAN......................................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini,
tidak sedikit para pemuda zaman sekarang yang terjerumus ke dalam lembah perzinahan
(Free sex).Hal ini disebabkan terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul,
faktor utama masalahnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap
batas-batas pergaulan antara pria dan wanita.Disamping itu didukung oleh arus
modernisasi yang telah mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita yang
mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat.Kita telah
mengetahui bahwa sebagian besar bangsa barat adalah bangsa sekuler, seluruh
kebudayaan yang mereka hasilkan jauh dari norma-norma agama.Hal ini tentunya
bertentangan dengan budaya Indonesia yang menjujung tinggi nilai agama dan
pancasila.Tidak ada salahnya jika kita mengatakan pacaran adalah sebagian dari
pergaulan bebas.Saat ini pacaran sudah menjadi hal yang biasa bahkan sudah
menjadi kode etik dalam memilih calon pendamping.Fakta menyatakan bahwa
sebagian besar perzinahan disebabkan oleh pacaran.
Latar belakang kami membuat laporan ini adalah
ingin mengetahui bahayanya pergaulan bebas di kalangan remaja pada zaman yang
modern ini.Dan kenapa para remaja dapat melakukan hal tersebut.Dan uraian
diatas ini membuktikan betapa hancurnya moralitas dikalangan remaja.
BAB
II
PERMASALAHAN
2.1
RUMUSAN
MASALAH
2.1.1
Apa
Pengertian dari Pergaulan ?
2.1.2
Apa
Pengertian Remaja?
2.1.3
Apa
Pengertian Pergaulan bebas?
2.1.4
Apa
Faktor Penyebab Pergaulan Bebas?
2.1.5
Apa
Pengaruh Terjadinya Pergaulan Bebas?
2.1.6
Apa
Ciri-Ciri Dari Pergaulan Bebas?
2.1.7
Bagaimanakah
Solusi Mencegah Pergaulan Bebas?
2.2
TUJUAN
2.2.1
Untuk
mengetahui pengertian pergaulan
2.2.2
Untuk
mengetahui pengertian Remaja
2.2.3
Untuk
mengetahui pengertian pergaulan bebas
2.2.4
Untuk
mengetahui Faktor Penyebab Pergaulan bebas
2.2.5
Untuk
Mengetahui pengaruh terjadinya Pergaulan Bebas
2.2.6
Untuk
mengetahui ciri-ciri dari Pergaulan Bebas
2.2.7
Untuk
Mengetahui Solusi Mencegah Pergaulan Bebas
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1 PENGERTIAN PERGAULAN
Pergaulan merupakan proses interaksi
yang dilakukan oleh individu dengan individu,dapat juga oleh individu
dengan kelompok.Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai
makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial
yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain.Pergaulan mempunyai
pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu.
Pergaulan yang ia lakukan itu akan
mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang
negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau
kelompok guna melakukan hal – hal yang positif.Sedangkan pergaulan yang negatif
itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari,
terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini
biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan
dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik
atau tidak.
3.2 PENGERTIAN
REMAJA
Remaja berasal dari kata latin
adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence
mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional
sosial dan fisik (Hurlock, 1992).Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang
jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa
atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa
masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena
remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak
Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan
dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/
fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Masa remaja berlangsung antara
umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22
tahun bagi pria. Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja adalah: masa
peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami
masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya.
Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau
bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang Hal senada
diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene) diartikan
sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang
mencakup perubahan biologis,kognitif,dansosial-emosional.
Batasan usia remaja yang umum
digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia
remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja
awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja
akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat
bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun,
masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18–21
(Deswita,2006:192).
Definisi yang dipaparkan oleh Sri
Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan
bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa
dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses
pematangan baik itu pematangan fisik,maupun psikologis.Masa remaja merupakan
masa yang sangat penting, sangat kritis dan sangat rentan, karena bila manusia
melewati masa remajanya dengan kegagalannya, dimungkinkan akan menemukan
kegagalan dalam perjalanan kehidupan pada masa berikutnya. Sebaliknya bila masa
remaja itu diisi dengan penuh kesuksesan, kegiatan yang sangat produktif dan
berhasil guna dalam rangka menyiapkan diri untuk memasuki tahapan kehidupan
selanjutnya, dimungkinkan manusia itu akan mendapatkan kesuksesan dalam
perjalanan hidupnya.Dengan demikian, masa remaja menjadi kunci sukses dalam
memasuki tahapan kehidupan selanjutnya.
Masa remaja dimulai dari saat
sebelum baligh dan berakhir pada usia baligh. Oleh sebagian ahli psikologi,
masa remaja berada dalam kisaran usia antara 11-19 tahun. Adapula yang
mengatakan antara usia 11-24 tahun. Selain itu, masa remaja merupakan masa
transisi (masa peralihan) dari masa anak-anak menuju masa dewasa, yaitu saat
manusia tidak mau lagi diperlakukan oleh lingkungan keluarga dan masyarakat
sebagian anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisik, perkembangan psikis
(kejiwaan), dan mentalnya belum menjukkan tanda-tanda dewasa. Pada masa ini
(masa remaja), manusia banyak mengalami perubahan yang sangat fundamental dalam
kehidupan baik perubahan fisik dan psikis (kejiwaan dan mental). (Menurut
Abdul, hal : 2, 2009).
3.3 PENGERTIAN
PERGAULAN BEBAS
Pergaulan bebas adalah salah satu
kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam
kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui
suatu pergaulan (interpersonal relationship).Pergaulan juga adalah HAM setiap
individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi
dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar
HAM.
Jadi pergaulan antar manusia
harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya,
serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun
teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya
tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini. Pergaulan bebas juga dapat
didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang
benar , pergaulan bebas diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan luar batas
atau bisa juga disebut pergaulan liar.
3.4 FAKTOR PENYEBAB
PERGAULAN BEBAS
3.4.1 FAKTOR DARI
ORANG TUA
Para
orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah.System komunikasi, pengaruh
media masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi di berbagai bidang dengan cepat
memepengaruhi anak-anak kita.Budaya hidup kaum muda masa kini, berbeda dengan
jamanpara orang tua masih remaja dulu.Pengaruh pergaulan yang datang dari orang
tuadalam era ini.
3.4.2 FAKTOR AGAMA DAN
IMAN
Ini adalah faktor utama yang
menyebabkan mereka melakukan perbuatan yang melenceng tersebut, dikarenakan
mereka tidak memahami betul agamanya. Bahkan semua agama pun tidak di ijinkan
untuk umatnya melakukan tindakan-tindakan tidak senonoh berikut, dan walaupun
anda sudah mengenal agama anda dan anda tau dosa apa yang anda terima jika anda
melakukannya tapi iman anda tidak kuat, itu sama saja bohong.
3.4.3 FAKTOR
PENGETAHUAN
Faktor pengetahuan yang rendah dan
rasa ingin tau yang tinggi inilah yang berbahaya, jika anda sudah tau
dampak-dampak pergaulan bebas mungkin anda berpikir-pikir untuk melakukan hal
tersebut.
3.5 PENGARUH
TERJADINYA PERGAULAN BEBAS
3.5.1 PENGARUH DARI DALAM
Yang dimaksud pengaruh dari dalam
adalah pengaruh yang timbul dari dalam jiwa remaja tersebut dalam mencari jati
dirinya. Sifat remaja antara lain adalah selalu ingin mencoba hal – hal baru
yang belum mereka rasakan, selain itu mereka selalu bereksperimen dengan hal –
hal baru yang mereka temukan tersebut. Ditambah lagi jiwa muda mereka yang
selalu meledak – ledak membuat mereka selalu memutuskan sesuatu hal tanpa
memikirkan dengan matang mana yang baik dan mana yang buruk bagi mereka, begitu
juga halnya dengan seks. Mereka selalu ingin mencoba dan tertantang untuk
melakukan apa yang dimaksud dengan seks tersebut tanpa memikirkan dampaknya
bagi mereka.
3.5.2 PENGARUH DARI
LUAR
Kita sebagai orang timur dahulunya
sangat menjaga tata krama dalam bergaul namun dengan masuknya budaya yang tanpa
batas tata krama dan kesopanan membuat masyarakat dan remaja kita terpengaruh
sehingga tanpa kita sadari tidak ada lagi batas antara kesopanan dan
kebebasan.Hal tersebutlah yang mendorong kita untuk berbuat dan bertingkah laku
layaknya kebudayaan – kebudayaan asing khususnya kebudayaan barat.Alangkah
menyedihkan saat kita tahu bahwa banyak remaja – remaja kita yang terpengaruh
oleh dari budaya orang tersebut.
3.5.3 PENGARUH DARI
LINGKUNGAN
3.5.3.1 KELUARGA
Sebagai ruang lingkup terkecil,
keluarga mempunyai peranan yang sangat mendasar dalam kehidupan kita termasuk
remaja, seorang remaja yang kurang perhatian dari keluarga akan berbuat
seenaknya tanpa takut dilarang, dimarah maupun dinasehati sehingga budaya–
budaya atau apa saja yang mereka dapatkan di luar akan langsung mereka telan
tanpa harus menyaring dan memilah–milah mana yang baik dan mana yang buruk bagi
mereka dan sebaliknya remaja yang mendapatkan perhatian dari keluarga akan
melangkah hati–hati dalam segala hal karena segala gerak–geriknya dinilai oleh
orang tua, diawasi dan diperhatikan oleh orang tua remaja yang terlalu dikekang
kebebasannya oleh orang tua jiwa mereka akan memberontak. Jika hal tersebut
terjadi maka mereka (remaja) akan melakukan hal yang lebih dari yang kita (orang
tua) takutkan.
Untuk itu perlunya kita tekankan
kedisiplinan dan peraturan pada remaja tersebut dalam kehidupan keluarga dengan
batasan – batasan yang terlalu mengekang mereka secara garis besar bisa kita
katakan perhatian dan kasih sayanglah yang merupakan aspek terpenting dalam
keluarga demi masa depan remaja tersebut.
3.5.3.2 TEMAN
Terkadang remaja lebih mempercayai
teman dibanding kelarganya sendiri. Teman dianggap tempat yang paling mengerti
dengan hati mereka (remaja), karena sesama teman mereka beranggapan akan lebih
mudah berbicara, bergaul dan berinteraksi karena mereka merasa sejiwa, seusia
dan berperasaan serta berpenilaian sama. Namun tidak semua teman yang bisa
membawa kita ke jalan yang baik.Tidak sedikit teman yang malah menjerumuskan kita
ke jalan yang buruk.
Seorang remaja yang memiliki temamn
seorang penjahat akan mudah untuk menjadi penjahat juga. Seorang remaja yang
memiliki teman yang pergaulannya bebas akan mudah terpengaruh bergaul bebas
juga namun seorang remaja yang memiliki teman berakhlak serta berbudi luhur
untuk berperilaku sama dengan temannya. Karena itu perlunya kita pandai –
pandai dalam memilih teman.
3.5.3.3 SEKOLAH
Di sekolah para guru merupakan
contoh atau tauladan bagi muridnya untuk itu perlunya sosok seorang guru yang
bisa dijadikan contoh bagi mereka, seorang guru yang berpenampilan penuh
kebebasan, berperilaku buruk, bertutur kata yang seenaknya dalam mengajar atau
mempunyai pergaulan bebas di luar sekolah akan mudah di contoh oleh murid –
muridnya dan begitu juga sebaliknya.
Berbicara soal disiplin di sekolah
perlu sekali ditekankan kedisiplinan di sekolah tersebut. Contohnya dengan
larangan berbaju dan bercelana ketat di sekolah, larangan penggunaan rok di
atas lutut maupun larangan penggunaan make – up ke sekolah atau di sekolah.
Larangan – larangn tersebut akan memperkecil dampak dari pengaruh pergaulan dan
seks bebas. Remaja wanita merupakan subjek utama dalam pelanggaran – pelanggran
seks, dari riset yang dilakukan para ahli di dunia 62% terjadinya seks bebas
karena mudahnya wanita dirayu oleh pria (suka sama suka), 17% karena dipaksa
oleh pasangan prianya, 10% karena tuntutan biaya hidupnya, 8% karena kriminalitas
dan 3% karena disebabkan oleh narkotika.
Untuk itu seorang remaja wanita
perlunya memiliki keimanan yang kuat agar tidak mudah dirayu oleh pasangan
prianya atau jika perlu remaja wanita hendaknya memiliki keahlian bela diri
untuk menanggulangi terjadinya pemaksaan dan memperkecil angka kejahatan
seksual terhadap wanita.Perlu diketahui wanita adalah tiang negara apabila
runtuh akhlak wanita di negara tersebut runtuh pulalah negara tersebut.Dan 75%
penghuni neraka adalah wanita.
3.5.4 PENGARUH TEKNOLOGI
3.5.4.1 MEDIA
MASSA
Pada masa kini banyak sekali beredar
majalah-majalah, tabloid maupun surat kabar yang dengan bebas menampilkan
gambar-gambar seronok, porno atau semi porno contohnya majalah playboy,
ekstravaganza, tabloid hot, buah bibir, MOM Plus dan lain-lain. Dengan bebasnya
majalah-majalah dan tabloid–tabloid tersebut memasang gambar atau cover yang
semi porno atau setengah bugil khususnya gambar-gambar tubuh wanita berbikini,
bergaun transparan, atau tubuh polos tanpa sehelai benang pun. Gambar-gambar
atau artikel tersebut akan merangsang para remaja untuk dapat mencoba bagaimana
jika itu nyata dan dapat mereka rasakan.
Majalah-majalah dan tabloid-tabloid
yang berunsur ponografi tersebut tidak sulit untuk didapatkan oleh remaja-remaja
karena dijual dengan bebas di pasaran.Entah apakah tidak ada larangan dari
pemerintah tentang hal itu atau memang pemerintah menutup matanya.Hanya mereka
yang tahu.
3.5.4.2 MEDIA
ELEKTRONIK
Dengan berkembangnya teknologi
elektronik yang pesat, berkembang pulalah pengetahuan remaja dalam segala hal
termasuk pornografi yang mempengaruhi pergaulan dan kehidupan seks para
remaja.VCD porno dengan mudah kita dapatkan di pasaran. Film – film yang
mempertontonkan hubungan seks tersebut mempengaruhi otak remaja untuk mencoba hal-hal
yang mereka lihat. Ditambah lagi film-film yang disiarkan televise-televisi
yang mengandung unsur pornografi walapun kecil dan sanga mudah mempengaruhi
para remaja.Plus perkembangan teknologi internet di komputer.Banyak sekali
website-website porno yang dengan mudah bisa kita buka di internet.Hal-hal
tersebut sangat berpengaruh sekali dalam kehidupan remaja khususnya dalam
terjadinya pergaulan dan seks bebas di kalangan remaja.
3.6 CIRI-CIRI
PERGAULAN BEBAS
·
Penghamburan
harta untuk memenuhi keinginan sexs bebasnya
·
Upaya
mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara termasuk dari jalan
yang haram dan keji
·
Menimbulkan
perilaku munafik dalam masyarakat
·
Rasa
ingin tahu yang besar
·
Rasa
ingin mencoba dan merasakan
·
Terjadi
perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab
yang dihadapi
·
Mudah
mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, rasa
malas, perubahan dalam keinginan, ingin menunjukkan eksistensi dan kebanggaan
diri serta selalu ingin mencoba dalam banyak hal.
·
Kesukaran
yang dialami timbul akibat konflik karena keinginannya menjadi dewasa dan
berdiri sendiri dan keinginan akan perasaan aman sebagai seorang anak dalam
keluarganya.
·
Banyak
mengalami tekanan mental dan emosi
·
Terjerat
dalam pesta hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain
3.7 SOLUSI UNTUK
MENYELESAIKAN MASALAH PERAULAN BEBAS
v Memperbaiki
Cara Pandang
Memperbaiki cara pandang dengan mencoba
bersikap optimis dan hidup dalam kenyataan, maksudnya sebaiknya remaja dididik
dari kecil agar tidak memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan
kemampuannya sehingga bila ia mendapatkan kekecewaan dapat menghadapi dengan
positif.
v
Menjaga
Keseimbangan Pola Hidup
Yaitu perlunya remaja belajar disiplin
dengan mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat.
v
Jujur
Pada Diri Sendiri
Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap
individu ingin yang terbaik untuk diri masing-masing.
v
Memperbaiki
Cara Berkomunikasi
Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang
lain sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat.
v Perlunya
Remaja Berpikir Untuk Masa Depan
Yaitu
remaja harus memiliki cita-cita ,dan dia harus memiliki keinginan yang kuat
untuk mewujudkannya sehingga waktu sehari-harinya digunakan dengan bermaanfaat
guna untuk mencapai cita-citanya di masa depan.
v Menanamkan
Nilai Ketimuran
Kalangan
remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan pentingnya nilai-nilai
ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai
Keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran.
v Mengurangi
Menonton Televisi
Televisi idealnya bisa menjadi sarana mendapatkan
informasi yang mendidik dan bisa meningkatkan kualitas hidup seseorang.Namun,
kenyataannya, saat ini harapan itu sangat jauh. Televisi kita terutama stasiun
televisi swasta, mereka lebih banyak menampilkan acara hiburan, maupun
sinetron-sinetron yang menawarkan nilai-nilai gaya hidup bebas, hedonis. Begitu
juga beragam tayangan infotainment yang kadang menayangkan acara
perselingkuhan, sex bebas di kalangan artis.
v
Banyak
Beraktivitas Secara Positif
v
Sosialisasi
Bahaya Pergaulan Bebas
Dikalangan muda, pergaulan bebas sering
dilakukan karena bisa jadi mereka tidak tahu akibat yang ditimbulkannya.jadi sosialisasi pergaulan bebas
sangat perlu .
v
Menegakkan
Aturan Hukum
Bagi yang bangga tersebut, tak ada hal lain
yang bisa menghentikan selain adanya perangkat hukum dan aturan hukum yang bisa
menjeratnya. Setidaknya sebagai efek jera. Yang demikian harus dirumuskan
dan dilaksanakan melalui hokum yang berlaku di negara kita. Langkah ini
sebagai benteng terakhir untuk menyelamatkan anak-anak muda dari amoralitas
karena perilaku pergaulannbebas yang lambat laun otomatis akan merusak bangsa
ini. Demikian yang bisa saya sampaikan tentang pembahasan ini dengan berbagai
bantuan sumber yang saya dapat.semoga bermanfaat dan kita semua sama-sama dapat
mengurangi maraknya kasus pergaulan bebas di lingkungan kita.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Pergaulan remaja yang bebas
sebenarnya dikarenakan oleh segala macam perkembangan yang di salah artikan
oleh remaja itu sendiri maupun lingkungannya.
Pergaulan mempunyai pengaruh yang
besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan
itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun
pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar
individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif.Sedangkan
pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang
harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.
Dalam usia remaja ini biasanya
seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin
mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau
tidak. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak
termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Batasan usia
remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun
= masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun
= masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja
menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12
– 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18–21.
4.2 SARAN
Untuk para remaja, tinggalkanlah
pengetahuan tentang segala perkembangan dengan tetap meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan untuk para orang tua, berikanlah yang
terbaik pada anak remaja dengan tetap menjaga dan mengawasi tingkah lakunya.
1 komentar:
makalahnya strukturnya cukup terstruktur. Kunjungi juga blog saya di bawah ini:
Sumber Karya Tulis
Posting Komentar